Rabu, 04 Juli 2012

Abang-None Jakarta 2012

Muhammad Taufik E perwakilan Abang dari Jakarta Utara bersama Affifa Mardhotillah perwakilan None dari Jakarta Selatan menang sebagai Juara Abang None 2012 pada malam Grand Final Abang None 2012 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Selasa (3/7/2012) malam. Pemenang Abang None 2012 mendapatkan masing masing 1 unit mobil dari Bank DKI. (Tribun Jakarta/Jeprima)

INFO PALUTA.com-Kontes Abang None (Abnon) Jakarta tak hanya kontes adu kecantikan dan ketampanan. Daripara pemenang dan finalis Abnon tampil sederet sumber daya manusia andal dalam bidang masing-masing.
Mereka yang masih aktif dalam profesi masing-masing kini tak sedikit menjadi tokoh yang dikenal luas oleh publik. Sebut saja Ratih Sanggarwati, Ivan Fadilla, Vena Melinda, Maudy Koesnaedi, Fifi Aleyda Yahya, Dessy Ilsanty, Adrian Maulana, Ferdi Hasan, Alya Rohali, Tommy Tjokro, Indra Bekti, dan masih banyak lagi.
Kiprah Abnon yang sukses dalam profesi masing-masing ini tak lepas dari pembekalan yang mereka dapat semasa karantina selain tentu saja kualitas unggul yang berhasil dijaring lewat serangkaian seleksi.
Mereka mendapat bekal tentang Sejarah Jakarta dan Budaya Betawi, pemerintahan dan pengetahuan umum, kepariwisataan dan bahasa asing, public relation dan marketing, penampilan dan tata busana, etiket dan kepribadian, serta psikologi.
"Menjadi abang none merupakan kesempatan yang luar biasa, karena mereka mendapatkan pembekalan langsung dari para ahli. Seperti pembekalan marketing dari Pak Hermawan Kartajaya dan pembekalan pemerintahan langsung dari Pak Robert Silalahi, jadi ini kesempatan berharga," papar Maudy Koesnaedi.
Maudy yang juga None Jakarta 1993, sekaligus juri untuk penampilan dan tata busana menegaskan menjadi pemenang seharusnya bukan menjadi sasaran satu-satunya para peserta. Pasalnya kemampuan dan kapasitas menjadi Abang None itu baik penampilan, pengetahuan umum dan hal lain harusnya bisa menjadi bekal ke berbagai bidang kerja.
"Kalau mereka memasang standar tujuan utamanya menjadi pemenang, setelah nggak menang berarti gagal. Harusnya mereka melihat peluang untuk maju ke depan, modal untuk bisa ke depan harusnya bisa lebih banyak daripada teman-temannya."
Ketika disinggung ajang pemilihan Abang None sebagai batu loncatan di dunia keartisan, Maudy memiliki jawaban bijak. Menurutnya para abang dan none bisa menjadikan ajang ini sebagai loncatan ke bidang yang lebih besar lagi.
"Kalau untuk meloncat ke dunia entertainment saat ini peluang untuk jadi artis jauh lebih besar. Datang ke PH, televisi, atau agency model kayaknya saat ini lebih mudah untuk terjun di dunia entertaint. Nggak usah repot-repot jadi Abang None, tes psikologi, tes wawancara di depan tujuh panelis," lanjut perempuan kelahiran 8 April 1975 ini.
Pemeran Zaenab dalam sinetron So Doel Anak Sekolahan, ini tak melupakan ajang Abang None Jakarta yang telah melambungkan namanya. Hal ini, ia buktikan dengan menjadi juri, dan berbagi pengetahuan serta pengalaman dengan para juniornya.
"Kebetulan saya juri di tingkat DKI untuk Penampilan dan Tata Busana. Saya melihat bagaimana jika bertugas dengan kebayaa none," ujar Maudy kepada Tribun Jakarta, Senin (2/7/2012).
Selain itu Maudy, juga melihat peserta ketika makeup, bagaimana penampilannya, dan di luar memakai kebaya, apakah mereka memunyai selera berpakaian yang pantas atau tidak. Ibu dari Eddy Maliq Meijer mengajak alumni abang none untuk berbagi pengalaman tentang penampilan dan etika.
"Saya tidak hanya juri penampilan dan tata busana saja, kapasitas saya sebagai Dewan Penasehat Abang None Jakarta juga meminta program-program abang none ini," tambah Maudy.
Maudy telah memulai dengan Ikatan Alumni Abang None dan ingin mengajak abang none lainnya memiliki ide kreatif yang dapat diaplikasikan. "Saya sudah mulai dengan membangkitkan Ikatan Abang None Jakarta, ada juga sandiwara Betawi, tahun lalu punya Tari Nandak dan flashmob di Bundaran HI, tahun ini mereka mau bikin apa?" (Tribunenews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar